Rumah maya Readinc

Just another WordPress.com weblog

Archive for the ‘Dunia Lain’ Category

Informasi gado-gado tentang berbagai macam hal

Download komik naruto disini

Posted by readinc pada Juni 27, 2008

http://www.narutochaos.com/

Posted in Dunia Lain | Leave a Comment »

even lagi nih..

Posted by readinc pada Juni 26, 2008

Bengkel Penulisan Jakarta Book Fair 2008

Agenda GagasMedia-Bukuné yang satu ini memang nggak ada matinya deh! Yap, Bengkel Penulisan Remaja adalah satu wadah tentang penulisan yang sayang banget kalo kamu lewatin begitu aja.

Pada Jakarta Book Fair 2008 yang akan berlangsung sejak tanggal 28 Juni-06 Juli di Gelora Bung Karno, Istora Senayan, redaksi GagasMedia-Bukuné juga akan menggelar Bengkel Penulisan Remaja lho. Di Bengkel Penulisan ini, kamu-kamu bisa mengungkapkan segala masalah yang berkaitan sama dunia tulis-menulis. Misalnya saja, bagaimana cara menggali ide saat akan menulis, seperti apa struktur sebuah tulisan, atau bagaimana cara membuat karakter seorang tokoh.

Nggak itu aja sih, di Bengkel Penulisan Remaja ini pula, kamu yang punya naskah atau tulisan bisa sekalian dibawa. Pokoknya semua permasalahan tulisan kamu itu, bakal kita bongkar bareng di Jakarta Book Fair! Seru kan??? Makanya, buruan catat deh agendanya!

Bengkel Penulisan Remaja
Hari/tanggal: Kamis, 03 Juli 2008

Sesi I
Pukul: 16.00-18.00 WIB
Tema: Penulisan Fiksi & Nonfiksi untuk buku remaja
Pembicara:
– Christian Simamora (penulis Shit Happens-GagasMedia)
– Valiant Budi (penulis Joker-GagasMedia)
– Dewi Fita (penulis The Food Traveler’s Guide- Bukuné)
– Rizal Khadafi (penulis 28 Hari Mendapatkan Pacar- Bukuné)
Tempat: Stand GagasMedia-Bukuné
Moderator: Resita (redaksi GagasMedia)

Sesi II
Pukul: 18.30-21.00 WIB
Tema: Menembus Penerbit
Pembicara:
– Christian Simamora (penulis Shit Happens-GagasMedia)
– Valiant Budi (penulis Joker-GagasMedia)
– Dewi Fita (penulis The Food Traveler’s Guide- Bukuné)
– Rizal Khadafi (penulis 28 Hari Mendapatkan Pacar- Bukuné)
Tempat: Stand GagasMedia-Bukuné
Moderator: Resita (redaksi GagasMedia)

Posted in Dunia Lain | Leave a Comment »

info baru..

Posted by readinc pada Juni 26, 2008

Agenda Jakarta Book Fair 2008

Jakarta Book Fair 2008 is back! Yap, salah satu event perbukuan terbesar ini bakal digelar lagi di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada tanggal 28 Juni – 05 Juli 2008 mendatang.

Nah, berkaitan dengan Pesta Buku Jakarta ini, GagasMedia dan Bukuné nggak mau ketinggalan untuk ikut serta memeriahkan event tersebut. Sejumlah acara yang pastinya asyik dan seru, udah dipersiapkan oleh Redaksi GagasMedia dan Bukuné. Nggak percaya??? Liat aja agendanya di bawah ini!

Jumat, 04 Juli 2008

Pukul: 10.00-12.00 WIB
Agenda: Menulis Novel Romantis
Pembicara: Christian Simamora (Penulis novel Boylicious, Cokelat Stroberi, Shit Happens-GagasMedia)
Tempat: Stand GagasMedia-Bukuné
Moderator: Alit (Redaksi GagasMedia)

Pukul: 13.30-15.30 WIB
Agenda: Buku Kuliner
Pembicara: Dewi Fita (Penulis The Food Traveler’s-Bukuné) & Anisa Anindhika (Penulis Kencan Jakarta-GagasMedia)
Tempat: Stand GagasMedia-Bukuné
Moderator: Ninish (Redaksi GagasMedia)

Pukul: 16.00-18.00 WIB
Agenda: She Says/He Says
Pembicara: Dilla Ariestiani (Penulis Lagi-lagi Tentang Cowok-GagasMedia) & Rizal Khadafi (Penulis 28 Hari Mendapatkan Pacar-Bukuné)
Tempat: Stand GagasMedia-Bukuné
Moderator: Valiant Budi (Redaksi GagasMedia)

Pukul: 16.00-18.00 WIB
Agenda: Talkshow novel An Affair to Forget
Pembicara: Armaya Junior (Penulis An Affair to Forget-GagasMedia)
Tempat: Panggung Utama Jakarta Book Fair 2008
Moderator: Adit (Radio OZ)

Pukul: 18.30-20.30 WIB
Agenda: Talkshow novel The Maling of Kolor
Pembicara: Roy Saputra (Penulis The Maling of Kolor -Bukuné)
Tempat: Stand Bukuné
Moderator: Tata (Redaksi Bukuné)

Posted in Dunia Lain | Leave a Comment »

BOOK LIFE STYLE

Posted by readinc pada Juni 26, 2008

Bangun citra lewat perpustakaan pribadi


Koleksi mereka beraneka ragam. Mulai dari buku manajemen hingga filsafat. Tersusun rapi di suatu tempat yang mereka namakan perpustakaan pribadi. Para kutu buku kini tidak lagi identik dengan wajah-wajah serius berkacamata tebal. Di mal-mal saat hari libur, bersama dengan keluarga, sejumlah eksekutif dengan kemeja trendi, kasual, dan potongan rambut spike sibuk mencermati buku-buku, memilih, dan membawanya pulang untuk menambah koleksi di rumah. Mengoleksi dan membaca buku menjadi satu keasyikan tersendiri buat kalangan eksekutif. Bahkan buku punya makna khusus bagi mereka. Tak heran koleksi tersebut disimpan bak barang berharga. Di mana lagi kalau bukan di perpustakaan pribadi. Semua itu lantaran minat baca yang tinggi.


Bagi Richard Santosa, General Manager PT Astra International Tbk, yang juga peraih penghargaan The Best Investor Relation dari sebuah majalah asing dan lokal pada 2005, membaca adalah kebutuhan hidup yang harus dipenuhi dalam kondisi apapun. “Karena dengan banyak membaca saya menjadi lebih enak berbicara dengan para investor maupun relasi kerja saya,” katanya. Richard merupakan salah satu contoh saja dari kalangan eksekutif yang ‘gila’ membaca meski kesibukannya seabrek. Bagi mereka aktivitas itu menjadi ringan lantaran sudah dinggap sebagai hobi.


Hobi membaca, menurut Presdir PT Nyonya Meneer Charles Saerang, banyak membantunya dalam menjalankan karir sebagai pimpinan di perusahaan jamu yang cukup besar di Indonesia itu. Selain bisa meningkatkan pengetahuan, dia merasa betul hobi tersebut membuatnya lebih percaya diri saat berhadapan dengan tokoh penting. “Agar saya tidak ketinggalan zaman, dan bisa mengimbangi pembicaraan mereka,” kata Charles yang ketika sarapan selalu menyempatkan membaca 10 surat kabar. Untuk memperbanyak koleksi bukunya, Charles mengaku menghabiskan dana hampir Rp100 juta per tahun.

Bagi bos Nyonya Meneer itu, berburu buku tidak cukup dilakukan di Tanah Air. Beberapa negara tetangga dan Eropa biasanya menjadi target pencarian eksekutif tersebut. “Meskipun harganya jauh lebih mahal, namun biasanya buku mereka lebih berkualitas, dan juga isinya lebih aplikatif.”

 

Untuk diwariskan

Lantaran hobinya itu, koleksi buku Charles sudah mencapai 20.000 buah yang tersimpan rapi di perpustakaan pribadinya. Buku-buku tersebut dikumpulkannya sejak masih kuliah di Business School Miami University, Oxford, Ohio, AS pada 1976. Karena kecintaannya pada buku, cucu Nyonya Meneer ini mengaku bisa menghabiskan satu buku dengan ketebalan 450 halaman dan berbahasa Inggris dalam satu hari.

Jenis buku yang disukai pria beranak dua ini adalah nonfiksi, dari mulai soal ekonomi, pemasaran, dan kisah sukses seseorang yang sering dilahapnya untuk menambah pengetahuan. “Saya kurang senang dengan buku yang fiction, karena biasanya boring dan tidak realistis,” tutur pria asal Semarang ini. Tak ada dalam benak Charles untuk melepas koleksi kesayangannya itu. Kalau toh perpustakaan pribadi tak mampu lagi menampung, dia berniat memuseumkan ribuan bukunya tersebut, atau mewariskannya kepada orang lain. “Saya berniat untuk mewariskan buku-buku ini kepada mahasiswa dan pegawai saya,” ujar eksekutif puncak yang selalu mengajak para mahasiswanya untuk mendiskusikan buku-buku yang dia beli.


Jika Charles hafal berapa dana yang dikeluarkan, David Ross, Presdir PT Fonterra Brands Indonesia, justru tidak mematok anggaran tertentu untuk membeli buku yang tersimpan di perpustakaan pribadinya. “Saya tidak pernah mematok budget untuk membeli buku. Biasanya, jika saya melihat dan suka dengan buku itu, maka akan langsung saya beli,” ujarnya. Selain menambah wawasan, Ross menganggap buku sebagai ‘obat penenang’ diri saat rutinitas membuatnya lelah. “Bagi saya, ini seperti penyegaran, saat kesibukan telah menyita konsentrasi dan keseharian saya.” Nama pengarang buku bukan hal utama bagi dosen mata kuliah kebijakan bisnis (business policy) di Universitas Diponegoro jurusan Administrasi Niaga ini. Bagi Ross, yang terpenting adalah isi dan bagaimana sisi aplikatif yang bisa diserap dari buku tersebut. Dia pun bercita-cita memiliki perpustakaan pribadi agar koleksi bukunya yang kini sudah mencapai ratusan tersimpan rapi di suatu tempat yang khusus. Sayangnya Ross tidak menjelaskan kapan hal itu akan diwujudkan.

Jika Charles tidak menyukai buku fiksi, Ross justru bersikap sebaliknya. Dia mengaku mencintai buku fiksi, selain misteri yang dianggapnya memiliki daya tarik tersendiri. Meskipun mengaku bukan kolektor buku, namun Ross mengaku selalu menghabiskan waktu senggangnya dengan membaca semua jenis buku yang disukainya. Karena jadwal pekerjaannya yang padat, koleksi Ross bisa jadi tidak sebanyak eksekutif penggila buku lainnya. “Mungkin sekitar ratusan saja, dan itupun sampai saat ini belum saya kumpulkan secara khusus dalam sebuah perpustakaan pribadi.”

Yang jelas, para eksekutif tersebut sependapat bahwa waktu yang paling memungkinkan untuk membaca buku adalah pada akhir pekan, Minggu dan hari libur. Namun, untuk keseharian banyak yang memilih menjelang tidur malam atau setelah bangun pagi.


Bisa pula membaca saat berada di mobil sembari menuju tempat pertemuan.

Tak beda dengan Charles maupun Ross, Richard juga mengalokasikan dana khusus untuk membeli buku. Jumlahnya berkisar Rp500.000 hingga Rp1 juta per bulan. Tapi bisa berkurang juga kalau dalam satu bulan tidak banyak buku yang dibeli.

Para eksekutif sering memanfaatkan libur hari Sabtu dan Minggu untuk berburu buku. Perburuan di toko buku dilakukan bersama keluarga atau sendirian saat menunggu istri atau anak mereka berbelanja di mal. Ibnu Tadji H.N, Presdir PT Emerson Communications Consultant, misalnya, kerap bersibuk ria di toko buku sambil menunggu istri dan anaknya berbelanja. Selain itu, jika bepergian ke luar kota atau ke luar negeri, dia juga tidak lupa mencari toko buku dan memborong buku bacaan yang dianggap paling menarik untuk oleh-oleh buat sang istri tercinta dan tiga anaknya. Pasalnya, para kutu buku kerap menularkan hobinya membaca kepada segenap anggota keluarga di rumah, sehingga hubungan antarmereka pun lebih harmonis.

Bagi eksekutif, kini buku bukan hanya sebagai sebuah gudang ilmu, namun juga aset bagi masa depan mereka.

 

(Sumber : http://www.bisnis.com)

Posted in Dunia Lain | Leave a Comment »

Fantasi, dari Sudut Pandang Pembaca

Posted by readinc pada Juni 26, 2008

Apakah fiksi fantasi? Kalau dilihat dari pengelompokkan jenis fiksi, fantasi bercerita tentang segala hal yang tak masuk akal. Sihir, makhluk-makhluk dongeng, dunia lain, dan sebagainya.Contoh: The Chronicles of Narnia karya CS Lewis.3. Dark Fantasy: dimana black magic menguasai dunia. Sihir dianggap perbuatan makhluk jahat dan diperangi. Contoh: The Dark Tower Series karya Stephen King.

4. Modern Urban Fantasy: dunia sihir menyentuh dunia nyata. Terjadi di dunia nyata dengan sekala teknologinya yang familiar, sihir menyelinap masuk, disadari atau tidak. Contoh: Harry Potter Series karya JK Rowling.

Para pembaca disuguhkan banyak jenis fantasi, penentuan pilihan hanyalah selera. Harry Potter begitu populer mungkin karena bersentuhan dengan dunia nyata modern, sementara Lord of the Rings dengan alur cerita dan struktur Middle Earth yang memukau dapat memikat pembacanya. Sejak zaman dahulu banyak sekali pengarang yang menyuguhkan fantasi, mulai dari fantasi tradisional yang sebagian besar menyangkut folklore sampai fantasi modern setengah science fiction. Mulai dari Thumbelina karya HC Andersen sampai Star Wars karya George Lucas.

Buku-buku Fantasi Dilihat dari Segi Umur Pembaca:
1. Anak-anak:
Charlie and the Chocolate Factory karya Roald Dahl
The Chronicles of Narnia karya CS Lewis
– Cerita-cerita HC Andersen
The Wizard of Oz karya LF Baum

2. Anak-anak/Remaja:
– Harry Potter Series karya JK Rowling
Eragon karya Christopher Paolini
The Bartimaeus Trilogy karya Jonathan Stroud
His Dark Material karya Phillip Pullman

3. Remaja/Dewasa:
Lord of the Rings karya JRR Tolkien
Dark Tower Series karya Stephen King
Neverwhere karya Neil Gaiman
Earthsea Cycle karya Ursula LeGuin

Posted in Dunia Lain | Leave a Comment »