Rumah maya Readinc

Just another WordPress.com weblog

RESENSI BUKU : MEDICI DAGGER

Posted by readinc pada Juli 6, 2008

Judul : The Medici Dagger
Penulis/Penerjemah : Cameron West/Richard Haryoseputro
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : I, Maret 2007
Tebal : 408 hl ; 18 cm

 

Dalam dunia novel genre suspense, saya rasa nama Cameron West belum seterkenal nama Dan Brown, penulis Da Vinci Code yang pertama terbit tahun 2003. Tapi, yang jelas, Cameron telah terlebih dahulu menulis tentang sebuah petualangan menyusuri Vatican untuk mengejar ‘harta’ terpendam Leonardo Da Vinci. Kisahnya tertuang dalam sebuah novel berjudul “THE MEDICI DAGGER”

Kisah dalam buku ini dimulai dengan sebuah prolog yang menceritakan bagaimana seorang pria dari Vinci di suatu malam pada tahun 1491, berhasil menemukan sebuah formula bahan logam yang amat sangat ringan, tak bisa dirusak dan bila dibentuk menjadi sebuah belati, ketajamannya sangat luar biasa. Pria tersebut tak lain adalah Leonardo da Vinci, sang ilmuwan jenius. Karena takut penemuannya itu akan jatuh ke tangan yang salah, Da Vinci pun menyembunyikan penemuannya. Ia berharap, suatu saat nanti, seseorang akan menemukannya dan menggunakannya untuk kebaikan umat manusia. Itulah awal pangkal kisah dalam buku THE MEDICI DAGGER.

Diceritakan kemudian, beratus tahun telah berlalu dan misteri belati yang diberi nama belati medici, diambil dari nama majikan Leonardo saat itu, tetap terkubur bersama waktu. Hingga akhirnya, beberapa pihak mendapatkan petunjuk tentang belati tersebut. Terjadilah perebutan dokumen yang dibuat oleh Leonardo sebagai petunjuk menuju tempat penyimpanan belati tersebut. Perebutan itu memakan korban seorang kurator di National Gallery beserta istrinya yang tewas dibunuh oleh kelompok ambisius yang dimotori oleh seorang Miliarder senjata di Jerman, Werner Krell dan anak buahnya, seorang maniak pembunuh bernama Nolo Tecci. Namun anak sang kurator bisa menyelamatkan diri dari upaya pembunuhan itu dan akhirnya dia menjadi seorang stuntman di Hollywood.

Lama waktu berlalu dan sang anak, Reb Barnett, masih menyimpan trauma masa lalunya. Hingga akhirnya, seorang pilot pesawat yang dulunya diutus ayahnya untuk mengambil dokumen petunjuk Leonardo da Vinci muncul kembali dan meminta Reb untuk meneruskan usaha ayahnya mencari jejak Belati Medici. Mulanya Reb menolak namun kenangan masa lalu membulatkan tekadnya untuk mengejar warisan pekerjaan ayahnnya yang belum terselesaikan.

Mulailah kemudian aksi petualangan Reb Barnett untuk memecahkan teka-teki Lingkaran Kebenaran yang dibuat oleh Leonardo dengan dibantu seorang wanita keturunan Italy bernama Antonia “Ginny” Ginevra Ginelli. Usaha pencarian membawa mereka hingga ke Italia hingga Amerika Upaya pencarian mereka tentu saja tidak berjalan mulus. Ada pihak lain yang juga menginginkan belati tersebut. Salah satunya adalah musuh lama Reb, Werner Krell dan Nolo Tecci. Mereka berusaha menghalangi Reb dan merebut dokumen petunjuknya. Werner krell amat berambisi mendapatkan penemuan Leonardo tersebut untuk melengkapi upayanya membuat senjata bom pintar (mungkin maksudnya peluru kendali) pesanan penguasa Taiwan, Soon Ta Ke. Untuk itulah dia mengutus Nolo Tecci sang maniak pembunuh untuk memburu Reb dan mendapatkan belati Medici. Selain itu, ada pula biro rahasia bernama GIBRALTAR yang juga menginginkan belati tersebut untuk alas an yang bertentangan dengan Krell.

Kedua pihak tersebut bergantian menghalangi Reb dan Ginny. Namun Reb terus menerus berhasil lolos dari cengkeraman mereka. Dalam upaya kejar-mengejar itu pula, Reb dan Ginny berpacu untuk memecahkan misteri Lingkaran Kebenaran. Berkat bantuan seorang teman masa lalu Reb, Mona, teka-teki lingkaran kebenaran bisa terungkap setengahnya. Namun, setelah itu, Ginny dan Reb tertangkap oleh kawanan Nolo Tecci. Hampir saja Reb tewas terpanggang di dalam rumahnya yang dibakar. Untung Reb kembali berhasil meloloskan diri dan bekerja sama dengan GIBRALTAR untuk memecahkan sisa teka-teki Leonardo. Reb harus berpacu dengan waktu untuk mendapatkan belati tersebut sebelum didahului oleh Krell yang telah menyekap Ginny. Akhirnya semua misteri pun terpecahkan dan Vatican adalah tempat harta karun itu berada. Ketika belati tersebut didapat, ternyata Reb dikhianati oleh pemimpin GIBRALTAR yang ternyata adalah sekutu Tecci. Belati pun jatuh ke tangan mereka. Hampir saja Reb terbunuh kalau saja pemimpin GIBRALTAR yang asli muncul menyelamatkan nyawa Reb. Terkuaklah kemudian misteri persekongkolan yang mewarnai perebutan belati medici itu.

Dengan berbekal informasi yang berhasil dikorek dari mulut anak buah Nolo Tecci, Reb dengan nekatnya berusaha menyelamatkan Ginny yang ditawan oleh Werner Krell di gerbong kereta mewahnya. Aksi penyelamatan pun terjadi dan seperti tipikal cerita pada umumnya, para penjahatnya berhasil dibinasakan. Cerita pun berakhir dengan bahagia.

Bagi anda yang menyukai cerita-cerita petualangan, novel karya Cameron ini cukup layak untuk dibaca. Alurnya runtut dan cukup ringan untuk dinikmati. Hanya saja, ceritanya terkesan terlalu biasa. Kita akan kesulitan menemui ketegangan dan kerumitan ala Da Vinci Code disini. Tak ada pameran teknologi mutakhir, aksi spionase yang super canggih ataupun hal yang kontroversial. Semuanya terasa hanya mengalir begitu saja. Background sang penulis dalam bidang psikologi memang muncul dengan kentara dalam buku ini. Namun kita bisa menebak dengan mudah bagaimana cerita ini akan berakhir.

Saya merasa saat membaca buku ini kita seperti sedang menyaksikan film jagoan Hollywood. Apa mau dikata, penulisnya sendiripun menyatakan bahwa sosok Tom Cruise lah yang menginspirasi tokoh utama cerita ini, Reb Barnett. Mungkin buku ini memang tidak ditujukan buat para fans berat novel suspense yang sering ceritanya sangat njelimet itu. Novel ini akan sangat cocok buat ‘pemula’ cerita suspense yang mengharapkan cerita yang ringan, renyah, cukup bumbu petualangan dan aksi baku tembak serta akhir bahagia layaknya film Hollywood.

Anda suka yang renyah-renyah ? monggo dicoba THE MEDICI DAGGER…

 

By : Farisol – ReadincCrew

Note : tulisan ini juga ada di Blog pribadi : Farisol.wordpress.com

Tinggalkan komentar