Rumah maya Readinc

Just another WordPress.com weblog

RESENSI BUKU : SERATUS KIAT, JURUS SUKSES KAUM BISNIS

Posted by readinc pada Juli 6, 2008

Judul : Seratus Kiat, Jurus Sukses Kaum Bisnis
Penulis : Bondan Winarno
Penerbit : Pustaka Utama Grafiti
Cetakan : VI, Agustus 1991
Tebal : xv + 277 hl ; 19 cm

Suatu siang saya sedang berada di READINC, tempat persewaan buku favorit saya di Surabaya (punya sendiri sih…hehehhe). Tak sengaja mata saya menumbuk sebuah buku bersampul hijau. Agak lusuh fisiknya. Dari tampilannya, jelas itu adalah sebuah buku lama. Desain covernya pun kesannya kurang catchy. Sama sekali tak kelihatan menarik jika saja saya tak melihat sebuah nama yang tertera di cover buku tersebut. Nama itu adalah Bondan Winarno yang ternyata adalah pengarang buku tersebut. Saya agak ragu dengan nama itu, maka saya pun membolak-balik halaman buku itu. Akhirnya saya lihat foto sang pengarang di cover belakang. Sesuai dugaan saya, foto itu adalah versi jadul dari Pak Bondan yang kita kenal sekarang dengan ucapannya, “Mak nyus..!!!”

Berkat acara di TV, nama pelopor situs jalansutra.com itu kini memang dikenal sebagai seorang ahli makanan. Saya selalu memaki-maki tiap kali pak Bondan dengan gayanya yang khas sedang mengomentari makanan yang sedang dicicipinya. Bukan apa-apa, tapi perut saya selalu akan menjerit-jerit minta diisi setelah melihat tayangan itu. Enak banget memang pak Bondan yang kerjanya jalan-jalan sambil mencicipi berbagai makanan. Nama beliau pun mulai disinonimkan dengan makanan. Surprisingly, buku yang saya temukan sama sekali tidak membahas tentang keanekaragaman kuliner nusantara. Memang ada sedikit unsur jalan-jalan yang diceritakan, tapi buku ini sejatinya adalah sebuah buku manajemen !

Buku seratus kiat ini berisi kumpulan tulisan Pak Bondan yang pernah dimuat di majalah Tempo sekitar era pertengahan 80-an. Pak Bondan setahu saya tak memiliki background formal di bidang manajemen. Beliau bahkan sempat beberapa kali gagal dalam upaya pendidikannya. Karena itu, kumpulan tulisannya memang tidak dimaksudkan sebagai sebuah diktat tentang teori ekonomi atau managerial. Artikel yang ditulis Pak Bondan lebih bersifat tips & trik manajemen on daily basis. Istilah Goenawan Muhammad, pemred Tempo saat itu, real life situation. Isinya adalah bedah kasus manajemen ala editorial sebuah majalah.

Meskipun judulnya adalah seratus kiat, tapi buku yang saya pegang hanya berisi 60 artikel. Sisanya mungkin akan ditampung dalam buku lain yang merupakan bagian kedua dari Seratus kiat. Artikel-artikel tersebut dibagi menjadi 7 bagian / tema : Savoire-faire, komunikasi, motivasi, inovasi, efisiensi, korporasi, dll. Bagian pertama bercerita tentang berbagai kebiasaan yang ada di dunia manajemen. Ada artikel yang membahas soal bagaimana bersikap pada keluarga dan karir. Artikel lain menyoal tradisi orang jepang dalam berbisnis.

Bagian kedua jelas berkutat dalam judul besar : komunikasi. Secara khusus, Bondan membahas tentang komunikasi bisnis dan bagaimana kita semestinya harus mengomunikasikan diri dan ide kita. Ada bahasan soal kekuatan kata maaf, contoh kasus perusahaan yang secara ceroboh mengabaikan aspek komunikasi ataupun bagaimana mengoptimalkan diri kita dalam upaya mendongkrak suatu produk.

Bagian ketiga adalah giliran artikel-artikel mengenai motivasi. Bagian ini menunjukkan arti penting motivasi bagi sebuah bisnis. Bukan hanya melulu soal motivasi seorang bawahan, tapi juga mengulas sikap eksekutif atas lingkungannya serta komitmen kita pada pekerjaan yang sedang dilakukan. Nilai terpenting menurut saya adalah bahwa untuk membuat orang mengikuti keinginan kita, terlebih dahulu harus kita tata diri sendiri agar mencerminkan apa yang kita inginkan tersebut. Bahasa sederhananya adalah keteladanan.

Dalam bagian Inovasi yang merupakan bagian keempat, pak Bondan tidak bercerita tentang kecanggihan teknologi sebagai bagian dari inovasi bisnis. Alih-alih, beliau malah menyorot pada konsep yang saya sebut sebagai re-innovation. Sebutan itu mengacu pada upaya untuk kembali ke cara yang lama untuk berinovasi. Sepertinya agak terbalik, tapi pak Bondan menunjukkan bahwa itu adalah suatu konsep yang sangat do-able.

Selanjutnya, pak Bondan bicara tentang efisiensi. Poin terpenting yang disorot oleh beliau adalah mengenai attitude dalam melaksanakan kegiatan bisnis keseharian. Pak bondan juga menyarankan penyederhanaan berbagai langkah bisnis. Tak kalah pentingnya, tentu adalah masalah kedisiplinan yang menjadi dasar dari suatu upaya efisiensi.

Untuk tema korporasi, pak Bondan memilih bahasan dalam sudut pandang lebih luas, yaitu mengenai keputusan dan attitude korporasi dalam dunia bisnis. Ada bahasan soal kesejahteraan karyawan, pajak, citra, merger hingga pengaruh dari korporasi bisnis di masyarakat.

Selain keenam tema di atas, pak Bondan menempatkan artikel lain yang tidak tertampung ke dalam sebuah bagian berjudul : dll . Dari judul tersebut, jelas tergambar bahwa isinya tentulah gado-gado. Artikel dalam kelompok ini berjumlah 8 buah : 2 artikel tentang pendidikan managerial, 1 buah tentang peran pemerintah, 1 buah soal prilaku fanatisme, sebuah tentang fenomena bank keluarga, sebuah lagi tentang financial, dan 2 artikel terakhir mengenai tata krama saat berhubungan dalam suatu komunitas.

Saya harus mohon maaf bila review saya membuat buku ini terlihat ‘berat’. Harus saya katakan, buku ini benar-benar bacaan ringan dan amat mudah untuk dimengerti. Meski begitu, isinya tetap berbobot. Sebagai gambaran, anda mungkin bisa merujuk gaya bahasan dalam kumpulan artikelnya pak Hermawan Kertadjaya, Rhenald Kasali atau Kaffi ’si jabrik’. Caranya bertutur cukup renyah layaknya kita membaca celotehan dalam suatu blog di masa kini. Hebatnya, meski tulisan ini sudah berumur hampir sama dengan umur adik saya, konsep dan isinya sama sekali tidak basi. Kita masih bisa dengan jelas melihat relevansi tulisan pak Bondan dengan keseharian sekarang ini. Kalau saya punya kesempatan mengomentari langsung buku ini dengan pak Bondan, saya akan bilang pada beliau :

“Maknyuss.. pak !”

By : Farisol – ReadincCrew

Note : tulisan ini juga ada di Blog pribadi : Farisol.wordpress.com

Tinggalkan komentar